Besok long weekend dan sejak sore tadi saya berencana untuk berganti distro linux. Mumpung ada waktu. Dan saya tertarik dengan Arch Linux. Alasannya sederhana, tak perlu repot memperbarui OS setiap dua tahun.
Setelah mencoba membuat bootable USB berisi Arch Linux dan boot ke USB tersebut. Saya kemudian sedikit sadar. Saya tak terbiasa memasang OS dengan terminal tok. Bagaimana partisi harddisk, menambah user, dan lain hal-saya-belum-ketahui sebagainya.
Akhir saya urungkan memasang Arch Linux di laptop utama. Nanti saja di laptop lain. Yang saya takutkan, jika salah ketik perintah, bablas semua berkas pekerjaan saya.
Best Practices dalam kehidupan, selalu mencoba hal yang baru di lingkungan terkontrol.
Namun keinginan untuk memperbarui sistem saya saat ini (Ubuntu 14.04) sangat kuat. Rencana sebelumnya sih, saya akan memasang Ubuntu Mate 16.04 ketika sudah rilis. Kenapa berpindah ke Mate? Karena dash Ubuntu Unity sangat lemot.
Tapi, saya tergoda untuk menjalankan perintah do-release-upgrade -d
di Ubuntu 14.04 yang hasilnya adalah memasang OS versi development yang tersedia saat ini, yaitu Ubuntu 16.04 Beta 1—mungkin, yang jelas versi development.
Akhirnya tetap saya jalankan perintah tersebut. Dan saat menulis tulisan ini, proses upgrade tersebut masih berjalan.
Kemudian saya berpikir, “kalau gagal gimana ya?” Saya putuskan jika bermasalah, akan saya clean install dengan Ubuntu Mate 16.04 Beta 1. Semoga bisa beres sebelum hari senin :D.
Selamat Long Weekend!